Peran Partai Oposisi Dalam Sistem Ketatanegaraan Konvensional dan Islam

Opposition parties still have a negative image in Indonesian society, so that lose elections are often reluctant to call their party an opposition party. This is due the dark history of nation. Islam stipulates deliberation as one Islamic rules life and obliges leader hold deliberations his people criticize what leader, known opposition, has done. The purpose this research find out role conventional constitutional systems. uses library method. Research data comes from sources literature journals relevant title above, either directly or indirectly. results discussion show system loyal can be called supports government but remains critical pro-people policies acts check balance supervisor counterweight government. In essence, humans wrong place make mistakes forum for people's aspirations should tasked with overseeing performance As Islam, it manifested form Amar Ma'ruf Nahi Munkar.Keywords: Opposition; state administration; Islam; AbstrakPartai oposisi masih memiliki negatif dalam masyarakat Indonesia, sehingga partai yang kalah pemilu seringkali enggan menyebut partainya sebagai oposisi. Hal ini dikarenakan sejarah bangsa Indonesia kelam. menetapkan musyawarah salah satu kaidah hidup islami dan mewajibkan seorang pemimpin untuk melakukan serta umatnya mengkritisi apa telah dilakukan pemimpinnya dikenal dengan Tujuan penelitian mengetahui bagaimana peran sistem ketatanegaraan konvensional Islam. Penelitian menggunakan metode pustaka. Data berasal dari sumber kepustakaan jurnal ada relevansinya judul di atas baik langsung maupun tidak langsung. Hasil pembahasan menunjukan bahwa adalah atau dapat disebut mendukung pemerintah namun tetap kritis terhadap kebijakan pro rakyat berperan chek pengawas penyeimbang pemerintahan. Pada hakekatnya manusia tempatnya khilaf wadah aspirasi hendaknya bertugas mengawasi kinerja pemerintah. Adapun diwujudkan bentuk Ma’ruf Munkar.Kata kunci: Oposisi; Ketatanegaraan; Konvensional